BATU BARA, Bundarantimes.com – Sosok Baharuddin sepertinya menjadi impian bagi masyarakat, terutama para pedagang pasar. Sosok yang Humble membuatnya cepat akrab dengan masyarakat Batu Bara.
Di pagi yang cerah pada Sabtu, 28 September 2024, pasar tradisional di Desa Titi Payung, Indrapura, Kabupaten Batubara, tiba-tiba mendadak menjadi ramai dengan sorak-sorai para pedagang dan pengunjung.
Tak hanya dipadati oleh aktivitas jual-beli seperti biasanya, namun kehadiran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Batubara Nomor Urut 2, Baharuddin Siagian dan Syafrizal (dikenal dengan sebutan Paslon Bahagia), menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat setempat.
Sejak kaki Paslon Bahagia menginjakkan di pasar tersebut, atmosfer pasar yang biasanya tenang sontak berubah menjadi penuh euforia.
Terlihat senyum lebar Baharuddin Siagian yang menyapa setiap pedagang dengan sapaan akrab dan bersahaja, menambah kehangatan pagi itu.
Sambil memantau harga kebutuhan pokok di pasar, Baharuddin dan Syafrizal sesekali berhenti di beberapa lapak untuk membeli jajanan tradisional dan sayuran segar.
Di salah satu lapak penjual sayur, Baharuddin terlihat serius berbincang dengan seorang pedagang perempuan paruh baya.
Ia mengajak pedagang berdialog, dan mendengar keluhan tentang kenaikan harga sayuran yang meresahkan serta kendala distribusi barang yang sering terlambat sampai ke pasar.
Dengan sigap, Baharuddin mengangguk tanda memahami, dan menjanjikan bahwa apabila terpilih nanti, ia akan memprioritaskan perbaikan rantai pasokan di wilayah itu.
Tak jarang, kehadiran mereka disambut histeris oleh pedagang dan pengunjung pasar. Beberapa pedagang bahkan dengan semangat mengacungkan dua jari sambil berteriak, “Bahagia.. Bahagia.. Oke gasss.. Oke gasss!” Sebuah sorakan dukungan yang menggema di sepanjang lorong pasar, menggambarkan antusiasme masyarakat terhadap Paslon Bahagia.
Di sela-sela blusukan, Baharuddin dan Syafrizal juga tak ragu menyatu dengan pengunjung pasar. Mereka ikut menikmati camilan tradisional seperti onde-onde dan lemang, sembari bercengkerama akrab dengan para pengunjung.
Tak sedikit yang meminta foto bersama atau sekadar bersalaman. Paslon Bahagia melayani dengan senyum lebar dan ramah, sesekali berhenti untuk selfie bersama pedagang yang meminta.
“Belanja di pasar seperti ini adalah bentuk dukungan langsung kita kepada ekonomi rakyat kecil. Melalui interaksi seperti ini, kami tidak hanya mengetahui apa yang menjadi persoalan, tapi juga merasakan langsung bagaimana denyut kehidupan masyarakat Batubara,” ujar Baharuddin Siagian sembari memegang kantong plastik berisi jajanan.
Di sepanjang kegiatan itu, tak hanya kehadiran Paslon Bahagia yang mendapat sorotan, tapi juga gaya pendekatan mereka yang membumi.
Ketika beberapa pedagang menawarkan sayurannya, Baharuddin tak segan-segan membuka dompet dan membayarnya langsung, menunjukkan bahwa blusukan ini bukan hanya formalitas politik belaka.
Syafrizal, sang pendamping, juga tampak terlibat dalam percakapan serius mengenai potensi pengembangan ekonomi pasar dengan beberapa tokoh masyarakat setempat yang kebetulan hadir.
Pagi itu, di antara hiruk-pikuk pasar yang penuh canda tawa, satu hal yang jelas: Paslon Bahagia telah berhasil merebut hati masyarakat dengan kedekatan dan kesederhanaannya.
Tak hanya sekadar janji kampanye, tapi juga aksi nyata yang mereka tunjukkan lewat blusukan sederhana di pasar tradisional Desa Titi Payung.