SUMUT, Bundarantimes.com– PT Indonesia Asahan Aluminium (PT INALUM) terus memperkuat komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di kawasan Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba. Bersama Perum Jasa Tirta I (PJT I), INALUM melaksanakan berbagai program konservasi melalui kegiatan penanaman pohon dan pembangunan pembibitan modern guna menjaga keseimbangan ekosistem serta neraca air di Danau Toba. (25/10/2025).
Kepala Grup Layanan Strategis PT INALUM, Daniel JP Hutauruk, menyampaikan bahwa sejak 2018 INALUM secara konsisten melakukan penanaman pohon di kawasan DTA Danau Toba melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk PJT I. Selain penanaman, INALUM juga mengembangkan pembibitan modern agar program pelestarian lingkungan dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Kami telah melaksanakan Program Penanaman Pohon di DTA Danau Toba sejak tahun 2018, yakni tahun 2018 seluas 400 Ha, tahun 2021 seluas 274 Ha, tahun 2022 seluas 260 Ha, tahun 2024 seluas 500 Ha, dan pada tahun 2025 ini kami juga menargetkan 500 Ha,” ujar Daniel.
Berdasarkan Laporan Penelitian Penyusunan Masterplan Konservasi Tahun 2022, luas lahan kritis di DTA Danau Toba mencapai sekitar 228.000 hektar, yang dikategorikan sebagai potensi kritis, kritis, dan sangat kritis. Menyikapi kondisi tersebut, INALUM memprioritaskan pelaksanaan Program Penanaman Pohon sebagai langkah nyata untuk memperbaiki kualitas lingkungan, mengurangi lahan kritis, dan menjaga kelestarian ekosistem Danau Toba.
Program penanaman dilakukan secara berkelanjutan di tujuh kabupaten sekitar Danau Toba: Toba, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan, Samosir, Simalungun, dan Tapanuli Utara. Jenis tanaman yang dipilih disesuaikan dengan kondisi lahan dan fungsi ekologisnya, antara lain untuk menahan erosi, meningkatkan infiltrasi air, dan memperluas tutupan hijau di kawasan tersebut.
Sebagai dukungan terhadap program tersebut, INALUM membangun Pembibitan Modern Paritohan (PMP) serta Kebun Bibit Rakyat (KBR). Fasilitas ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bibit secara berkelanjutan guna mendukung upaya konservasi di DTA Danau Toba.
Kepala Divisi Konservasi dan Penghijauan PT INALUM, Sunarno A. Rakino, menjelaskan bahwa keberadaan pembibitan modern membuat proses konservasi menjadi lebih efisien dan terukur.
“Tujuan dibangunnya Pembibitan Modern Paritohan dan Kebun Bibit Rakyat ini adalah untuk menjamin ketersediaan bibit guna mendukung pelaksanaan Program Penanaman Pohon di DTA Danau Toba yang dilakukan oleh INALUM dan PJT I setiap tahunnya,” ungkap Sunarno.
Pembibitan Modern Paritohan yang mulai dibangun pada Juni 2024 dan beroperasi sejak Mei 2025 ini berlokasi di Desa Pintupohan, Kecamatan Pintupohan Meranti, Kabupaten Toba, dengan kapasitas produksi mencapai 500.000 bibit per tahun. Sementara itu, Kebun Bibit Rakyat dikembangkan di Balige (Kabupaten Toba), Dolok Sanggul (Kabupaten Humbang Hasundutan), dan Purba (Kabupaten Simalungun), masing-masing dengan kapasitas produksi sekitar 50.000 bibit per tahun.
Jenis bibit yang dihasilkan meliputi tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) seperti alpukat, mangga, durian, aren, kemiri, jengkol, dan petai, serta tanaman kayu-kayuan seperti pinus, suren, mahoni, dan trembesi. Dengan pendekatan ini, program konservasi tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Melalui sinergi dengan PJT I, INALUM berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian Danau Toba sebagai sumber daya alam strategis dan warisan ekologi penting bagi Sumatera Utara serta Indonesia. (Red)
















