Batu Bara, Bundarantimes.com— Suasana haru menyelimuti Aspol Polsek Medang Deras siang tadi. Kapolres Batu Bara AKBP Doly Nelson H.H Nainggolan, S.H., M.H didampingi para Pejabat Utama dan personel Polres Batu Bara melayat ke rumah duka Almarhum AIPTU Fran Santoso, Ps. Kanit Binmas Polsek Medang Deras, yang meninggal dunia dalam tugasnya sebagai abdi negara.
Dengan wajah duka dan hati yang berat, Kapolres dan rombongan menyampaikan langsung belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum. Dalam suasana penuh kesedihan, Kapolres menyatakan bahwa almarhum adalah sosok polisi teladan, bersahaja, dan penuh dedikasi yang selalu menaruh hati dalam pengabdian kepada masyarakat.
“Kami kehilangan seorang rekan, seorang sahabat, dan seorang anggota keluarga yang selama ini memberi warna positif di institusi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima semua amal kebaikan beliau dan menempatkannya di sisi terbaik-Nya,” ucap Kapolres.
Rasa kehilangan tampak jelas di wajah rekan-rekan sejawat yang hadir. Tidak sedikit dari mereka menitikkan air mata saat memberikan penghormatan terakhir di hadapan jenazah almarhum.
Kronologi Kepergian yang Mendadak
Almarhum diketahui sempat mengeluhkan sesak napas dan memeriksakan diri ke Klinik Bidan Rosma pada 8 Juli 2025 dengan tekanan darah tinggi serta kadar asam urat dan kolesterol yang cukup tinggi. Namun, meskipun telah disarankan terapi medis, almarhum memilih menggunakan obat yang ia miliki. Empat hari kemudian, tepat pada Sabtu pagi, 12 Juli 2025, almarhum ditemukan telah tiada di rumah dinasnya.
Selama hidupnya, AIPTU Fran Santoso dikenal sebagai pribadi ramah, mudah senyum, dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan tugas. Ia adalah figur ayah bagi rekan-rekannya di Polsek Medang Deras.
Dengan pangkat AIPTU dan usia 51 tahun, almarhum telah banyak mengukir pengabdian sebagai insan Bhayangkara sejati. Kini, jejaknya akan selalu hidup dalam ingatan dan doa rekan-rekan yang ditinggalkan.
Kapolres Batu Bara menutup kegiatan dengan menyampaikan pesan penuh haru:
“Kepada keluarga yang ditinggalkan, percayalah bahwa ujian ini bukan akhir dari segalanya. Ketegaran dan doa akan menjadi kekuatan terbesar untuk melanjutkan langkah. Karena sejatinya, orang baik tak pernah benar-benar pergi, mereka hanya berpindah tempat dalam keabadian.”ucapnya.
Selamat jalan, AIPTU Fran Santoso. Jasamu akan selalu dikenang, baktimu akan abadi. (Red)