Batu Bara, Bundarantimes.com – Suasana hangat menyelimuti Pantai Sejarah, Desa Perupuk, Rabu (27/8), ketika Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, duduk bersilaturahmi bersama puluhan birokrat senior yang tergabung dalam Lembaga Purna Pembina Praja Pemerintah Sumatera Utara (LP4SU).
Di hadapan para sesepuh yang pernah menjadi atasannya, Bupati Baharuddin dengan rendah hati mengungkapkan rasa terima kasih sekaligus tekad untuk selalu terbuka menerima masukan dan kritik.
“Seorang pemimpin tidak boleh merasa benar sendiri. Saya justru bersyukur masih bisa belajar dari para senior yang jauh lebih berpengalaman,” ucap Baharuddin disambut anggukan para mantan pejabat teras Pemprov Sumut.
Belajar dari Para Senior, Pegang Teguh Nilai Etos Kerja
Bupati Baharuddin mengenang perjalanan panjang kariernya yang dimulai dari bawah di Pemprov Sumut. Baginya, kepercayaan yang kini ia emban sebagai kepala daerah adalah hasil didikan para senior yang menanamkan nilai loyalitas, integritas, kerendahan hati, dan kedisiplinan.
“Itulah bekal yang saya bawa hingga hari ini. Saya akan terus menjaga nilai itu dalam memimpin Batu Bara,” tegasnya.
Rahudman: “Bupati Baharuddin Mentalnya Baik”
Pujian pun datang dari sesepuh yang hadir, salah satunya mantan Wali Kota Medan, H. Rahudman Harahap. Ia menilai karakter Baharuddin terbentuk dari sikap hormat pada senior dan kerendahan hati.
“Beliau ini mentalnya baik, dibentuk dari kebiasaannya menghormati dan mendengar. Saya optimis beliau akan menjadi pemimpin yang disenangi masyarakat Batu Bara, karena ikhlas bekerja dan berorientasi pada kemajuan rakyat,” tutur Rahudman.
Dihadiri Tokoh Besar, Wujud Kepedulian Lingkungan dan Sosial
Acara yang dihadiri Gubernur Sumut ke-17, Dr. H. T. Erry Nuradi, serta sejumlah mantan Sekretaris Daerah Provinsi ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi. Rombongan LP4SU bersama Bupati Baharuddin menanam ratusan bibit mangrove di kawasan Pantai Sejarah, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan pesisir.
Selain itu, kegiatan ini juga dirangkai dengan bakti sosial berupa pemberian bantuan kepada anak yatim, menegaskan bahwa nilai pengabdian tidak lekang oleh waktu.
Bagi Bupati Baharuddin, pertemuan ini bukan sekadar nostalgia, melainkan pengingat bahwa keberhasilan seorang pemimpin tidak lahir sendiri, melainkan hasil perjalanan panjang yang ditempa oleh banyak guru kehidupan. (Red)
