BATU BARA, Bundarantimes.com – Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Pos Batu Bara di geruduk sekumpulan pemuda peduli nelayan Sumatera Utara (PPNSU) dan Ikatan pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), Senin, (8/8/2022), atas dugaan pungli terhadap nelayan pukat Trawl, sehingga pukat trawl bebas beroperasi di Wilayah Batu Bara.
Dalam pantauan, orator menduga adanya pungutan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum di Polairud Batubara kepada nelayan pukat trawl agar mereka bisa lenggang melaut.
Terkait hal itu Kanit Markas Polairud Pos Batubara Ipda E. Sihombing mendatangi massa aksi untuk melakukan mediasi dan mengatakan, bahwasanya untuk menghentikan maraknya pukat trawl di Batu Bara perlu adanya kerjasama seluruh element.
“Kalau untuk Polairud Batubara dengan personil yang terbatas tidak mungkin mampu menghentikan ini, maka itu kita perlu kerja sama dengan seluruh muspika di Kabupaten Batu Bara,” ungkapnya.
Ditegaskannya, akan siap pada hari ini juga untuk membumihanguskan pukat trawl ketika tidak ada dampak ekonomi terhadap nelayan.
Soal dugaan pungli, Sihombing menegaskan kepada perwakilan demonstran untuk menunjukan bukti-bukti pungli yang dilakukan oknum Polairud Batu Bara kepada nelayan pukat trawl.
“Kalau kita menerima dari para nelayan, mana buktinya, bawa orang yang menyatakan itu,” tegasnya.