OPINI, Bundarantimes.com – Dalam politik tidak ada sesuatu yang abadi dan ditaati secara konsisten. Begitu juga urusan komitmen politik, bisa rusak atau lanjut jika ada bangunan Kepentingan politik yang seirama sanada. Itupun juga bisa tiba-tiba ambruk oleh sebuah intervensi invisible hand. Dan pada akhirnya, politik itu dilihat dari sisi konflik dan pencapaian target, jangan berharap sebuah janji atau keselakatan politik itu akan berjalan langgeng.
Berkaca pada politis dari sosok Ganjar Pranowo. Ada yang berjalan begitu mulus dan ada juga halangan yang bakal merintanginya. Itukah jika seseorang politis mengambil sikap anti zina nyaman, menjadikan massa depannya menjadi pertaruhan politik yang ekstrim.
Tak terasa jika waktu Ganjar Pranowo untuk pensiun dari jabatan Gubernur Jateng akan segera berakhir. Begitu cepat dan melesatnya ruang serta waktu menjelma menjadi kenyataan kekinian. Ganjar sudah 2 kali menjabat sebagai anggota DPR RI dan Ganjar Pranowo juga sudah akan selesai menjalankan 2 kali tugas menjadi orang nomor satu di Jateng.
Perlu diingat juga bahwa sampai saat ini Ganjar Pranowo telah berhasil meniti karier di lembaga legislatif dan eksekutif sebagai bagian puncak jabatan politik.
Bagaimana langkah politik Ganjar Pranowo setelah habis masa jabatan sebagai Gubernur Jateng? Akan terus berkibar atau justru semakin redup?
Diakui jika Ganjar terlibat menjadi figur pemimpin yang mengakar dan pamor serta karismatik mendalam. Ketersediaan dan popularitas Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng bisa dikatakan sempurna. Elektoral Ganjar tinggi sekali bahkan bisa dikatakan sengaja Gubernur Jateng paling terkenal selama ini.
Wajar jika dalam fase terakhir jabatannya banyak warga yang merasa kehilangan panutan dan juga merasa berat ditinggalkan ielh figur idola warga Jateng.
Rasa haru dan sedih dirasakan oleh warga di Desa Senden Kecamatan Selo Boyolali dalam acara Festival Tungguk Tembakau Ganjar Pranowo ketika menyempatkan diri berpamitan pada warga.
Bagi Ganjar Pranowo dan masyarakat harus berpisah karena proses politik mengharuskan berakhir. Secara Pribadi Ganjar mengemukakannya jika masa jabatan sebagai Gubernur selesai di 5 September mendatang.
Ganjar tak lupa juga mengucapkan terimakasih atas dukungan warga sekaligus meminta maaf jika selama menjadi gubernur masih ada hal yang belum bisa dituntaskan.
“Kulo pamit nggih bapak ibu, sebab tanggal 5 September nanti kulo mpun pensiun (saya sudah pensiun). Tugas saya jadi Gubernur Jateng sudah selesai,” kata Ganjar.
Ia mengatakan, selama 10 tahun diberi amanah memimpin Jawa Tengah, ia berusaha menyejahterakan masyarakat. Berbagai program dilakukan agar membawa Jawa Tengah semakin maju dan rakyatnya sejahtera.
Dikutip dari berbagi sembur, Warga Boyolali Hadiahkan Aneka Sayuran Sebagai Hadiah Perpisahan, untuk Ganjar Pranowo. Pada hari Kamis, 03 Agustus 2023, Warga Selo Boyolali berhamburan ke luar rumah, Kamis (3/8).
Sambil membawa bingkisan berupa aneka macam sayuran, mereka mencegat mobil dinas yang dinaiki Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hari itu berkunjung ke desa mereka.
Warga berdiri di tepi jalan sambil membawa aneka bingkisan berisi hasil bumi. Saat Ganjar melintas, warga kemudian mencegat mobil Ganjar dan berebut memasukkan sayuran ke dalamnya. Mereka juga berdesakan untuk bersalaman sambil berteriak memanggil namanya.
Secara maraton agenda politik Ganjar Pranowo akan diteruskan dalam level nasional. Ganjar Pranowo sudah resmi dicalonkan calon presiden oleh PDIP. Satu -satunya Capres yang sudah aman memenuhi aturan ambang batas presidential threshold.
Tahapan politik yang dilalui oleh Ganjar Pranowo adalah kerja -kerja politik bersama dengan partai pengusung dan juga organ atau sayap pendukungnya. Bekerja keras untuk mempertahankan dan juga menaikkan angka elektabilitas yang selama susah diraih.
Pertanyaannya, langkah strategis apa yang wajib dilakukan oleh Ganjar Pranowo dan juga tim suksesnya untuk menangkan pilpres 2024?
Saat ini Ganjar Pranowo sedang menjalani ujian paling berat dan menegangkan? Apa itu ?
Pertama, elektabilitas Ganjar Pranowo justru kendor setelah diumumkan resmi menjadi calon presiden. Kedua, elektabilitas Ganjar Pranowo tidak konsisten dan cenderung terus turun. Fakta menunjukkan jika membaca elektabilitas capres di lembaga survei nama Ganjar Pranowo sudah tergeser oleh Prabowo Subianto.
Ketiga, belum bertambah juga dukungan Pencapresan dari partai parlemen lainnya. Dari awal deklarasi capres, PDIP hanya mampu menarik dukungan dari PPP yang Cuma punya kursi terkecil di parlemen.
Keempat, siapa yang akan mendampingi sebagai wakil presiden juga belum ada kejelasan. Artinya baik partai atau koalisi partai semuanya sedang menunggu perkembangan dan fluktuasi politik nasional.
Masalah yang menjadi pertaruhan kredibilitas dan integritas Ganjar Pranowo adalah sejauh mana elektabilitas Ganjar Pranowo paska meninggalkan jabatan sebagai Gubernur Jateng.
Saat ini dan mendatang, tantangan yang harus diambil dan dihadapi oleh Ganjar Pranowo sangat berat.
Pertama, Ganjar Pranowo harus bisa berdiri tegak dan lurus dengan proses pencalonan presiden yang sedang berlangsung. Ganjar Pranowo wajib menaikkan elektabilitas. Ganjar Pranowo harus mengambil alih posisi puncak sebagai Capres terkuat dan paling berpeluang menang di pilpres 2024.
Tugas kedua adalah Ganjar Pranowo wajib mendongkrak nilai jualnya di depan partai dan juga partai atau koalisi lain. Partai PDIP san juga PPP yang sudah resmi dukung Ganjar Pranowo harus berbarengan melakukan lobi dan juga manuver politik menambah dukungan politik partai lain. Kecil kemungkinan menang Pilpres jika dukungan politik hanya PDIP dan PPP beserta partai non parlemen Perindo dan Hanura.
Tantangan ketiga, Ganjar Pranowo wajib menampilkan performa politik secara intensif dan komprehensif. Saat ini bayangan profile Ganjar Pranowo sebagai penerus Jokowi sangat kental. Masalahnya jika Jokowi sendiri akhirnya dukung Prabowo Subianto bakal menjadi boomerang bagi ekosistem politik dan karir politik seorang Ganjar Pranowo. Harus berani meninggalkan citra berlebihan dari sidik Jokowi. Pastikan jika Ganjar Pranowo adalah asli Ganjar Pranowo bukan kloning dari Jokowi.
Warning untuk Ganjar Pranowo adalah disaat semua posisi jabatan politik berakhir Ganjar Pranowo justru akan dipreteli dan akhirnya ketendang dalam proses pencalonan presiden. Semua bisa terjadi dan bisa juga dilakukan oleh internal partai politik sendiri atau sebuah konsorsium politik lainnya. Bahaya didepan mata jika adanya kesengajaan sistemik yang menurunkan Legitimasi politik sebagai capres. Kesengajaan membatasi partai lain untuk mendukung Ganjar Pranowo dalam waktu terbatas.
Pada saat bersamaan, Ganjar Pranowo dibiarkan bergerak dan berjalan sendirian untuk melakukan kampanye serta sosialisasi diri. Pihak lain dengan sengaja membatasi dukungan dan juga pendanaan kegiatan politik Ganjar Pranowo. Bisa ditebak, Elektabilitas Ganjar Pranowo akan terjungkal dan terjun bebas. Pada saat itulah ada pembenaran politik untung mendongkel dan kemudian menggusur Pencapresan Ganjar Pranowo yang sedang dijalankannya.
Gerakan anti Ganjar akan secara masif dilakukan oleh lawan politik atau dilakukan oleh sebuah proxy. Parahnya jika lawan bisa berhasil pengaruhi para pemilik modal besar untuk putar haluan meninggalkan Ganjar Pranowo.
Jika pemilik modal susah membayar media untuk Framing di media on-line dan TV, akan menjadi bencana besar bagi Ganjar Pranowo. Media menjadi bagian propaganda politik yang semakin menyudutkan reputasi dan juga pencapaian politik Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo secara pribadi bukan miliader atau pengusaha kaya raya , dipastikan akan kocar -kacir melakukan perlawanan masif dari lawan. Semua butuh uang dan dana besar mempertahankan isu dan juga framing di media.
Dengan mempertimbangkan kondisi san syarat-syarat politik di atas, bisakah Ganjar akan melewati semua halangan dan juga rekayasa politik menuju kesuksesan puncak sebagai presiden 2024?
Ditulis oleh:
HERU SUBAGIA
Pengamat Politik dan Sosial Alumni UGM