SUMUT, Bundarantimes.com – Kekaisaran Ustmani adalah negara terkuat didunia pada masa itu 1453-1700, dengan ditandai majunya perekonomian dibidang pertanian atau agrarian, dan ekspresi akhir dari semangat konservatif yang melambangkan kehidupan masyarakat pramodern.
Namun semua negara Agrarian pada akhirnya akan kehabisan sumber daya intrinsik mereka yang terbatas yang menghambat laju inovasi dari pada negara tersebut.
Pada point ini hanya masyarakat terindindustrialisasi yang dapat melakukan inovasi tanpa batas untuk kemajuan negaranya, akan tetapi pendidikan pramodern tidak mampu mendorong dari pada orisinalitas karena mereka tidak memiliki sumber daya untuk mengimplementasikan ide-ide baru.
Rasa prustasi masyarakat pun muncul dan memicu gejolak sosial. Tapi Dalam masyarakat konservatif suatu negara stabilitas dan ketertiban jauh lebih penting dibandingkan kebebasan berfikir.
Pada saat itu, dalam kekaisaran tradisional tujuan mereka adalah untuk memajaki rakyatnya bukan untuk kesejahteraan rakyatnya. Sebuah risalah Ustmani mengungkapkan dengan ringkas ketergantungan negara agrarian pada kekaisaran terorganisir :
” Dunia lebih dari segalanya sebuah taman bermain-main yang disekelilingnya ada negara; negara adalah pemerintahan yang kepalanya adalah pangeran; pangeran adalah gembala yang dibantu oleh tentara; tentara adalah pengawal yang dipertahankan dengan uang; dan uang adalah sumber daya yang tak tergantikan yang disediakan oleh rakyat. ”
Akan tetapi, sekarang sudah berabad-abad tahun orang eropa membangun ekonomi perdagangan yang melahirkan banyak negara berbeda. Dunia modern sering disebut baru pada 1492.
Pada kenyataannya eropa perlu sekita 400 tahun lagi untuk membangun negara modern. Ekonomi tidak akan lagi didasarkan pada kesuksesan hasil pertanian, tidak akan campur tangan lebih jauh tentang kehidupan rakyatnya dan memisahkan agama dari politik.
Salah seorang anak emas raja dari Granada spanyol Cristopher Colombus melakukan perjalanan rute perdagangan ke Hindia justru menemukan Negara Amerika.
Inilah penanda awal kehidupan baru modernitas barat dan penghujung masa negara agraris.
Penulis : Beliyansah HMI Cabang Lubuklinggau Badko Sumbagsel