BATU BARA, Bundarantimes.com – Indonesia terus berupaya melakukan pengendalian penyakit tidak menular (PTM), bahkan sampai ketingkat Pemerintah Daerah, tanpa terkecuali Kabupaten Batu Bara. Menanggapi hal itu, Bupati Batu Bara, Ir H. Zahir M. AP, melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) menggelar pelatihan pelayanan terpadu penyakit tidak menular (PANDU PTM) dimulai dari tanggal 30 Juli s/d 05 Agustus.
Bupati Batu Bara, Melalui Kadis Kesehatan, dr. Deni Syahputra, menjelaskan bahwa Pandu PTM merupakan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM yang dilaksanakan secara komperhensif dan terintegrasi melalui upaya kesehatan perorangan (UKP).
“Pengendalian PTM di Indonesia semakin digalakkan seiring bertambahnya jumlah kasus dan dampak yang di timbulkan PTM,”Tuturya.
Oleh karenanya, Upaya-upaya promotif, preventif, dan deteksi dini, pengobatan paliatif dan rehabilitatif di integrasikan dalam konsep pelayanan terpadu penyakit tidak menular (pandu PTM) Yang merupakan program unggulan direktorat pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular terus digalakkan.
Lanjut Deni, pandu PTM merupakan suatu pendekatan faktor risiko PTM untuk deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM terintegrasi.
“Nantinya, akan dilakukan melalui kegiatan posbindu PTM di Masyarakat, pelayanan hipertensi dan diabetes terintegrasi, serta layanan khusus PTM lainnya di Puskesmas,”Sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016, penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian 41 juta ( 71%) dari seluruh kematian di dunia, terdiri dari penyakit jantung dan pembuluh darah 17,9 juta (31%), penyakit saluran pernapasan kronik 3,9 juta ( 6.8%), kanker 9 juta (15.6%) dan diabetes militus 1.6 juta ( 2.8%) dan PJPD lainnya sebesar 5,9 juta (16%).
“Sedangkan di wilayah Asia Tenggara, PTM merupakan penyebab 51% kematian pada tahun 2003 dan menimbulkan dalys (Disability Adjusted Life Years) sebesar 44%. Sedangkan tahun 2010 penyebab 55% dari 14.5 juta kematian,”Sambungnya.
Deni memaparkan bahwa di Kabupaten Baru Bara tahun 2022 target penderita hipertensi 78.664 orang capaian 5.632 orang (7.15%) target DM 5.884 orang capaian 3.692 orang (62.74%), target usia produktif 267.296 orang capaian 10.332 orang (3.86%). Sedangkan untuk tahun 2023 target hipertensi 79.711 orang capaian s/d Juni 5.052 orang (6.33%). Target DM 5.963 orang capaian 1.574 orang (26.39%), target usia produktif 259.352 orang capaian 13.441 orang (5.18%).